Tuesday, 11 November 2014

Puisi : BERBINCANG DENGAN WAKTU


(UNTUK NAMA YANG KUSELIPKAN DALAM DOA)
Aku pengecut,
Tentang mata yang telah tuhanku berikan
Terasa terhalang oleh malu ketika menatapmu
Aku pasangi pigura disetiap sketsa wajamu
Yang kugambar sendiri dengan hati gemetar
Tak kuasa menahan nikmat dan sanjungan tinggi pada ilahi
Yang telah menciptakan mahluknya berpasang pasang
Yang telah menjadikan diriNYA arsitek tiada banding
Merangkai setiap inci daging berbalut kulit langsat
Berbau wangi,
Itu dirimu
Aku pengecut
Tentang nyali yang harusnya ada pada setiap lelaki
Tentang apa yang seharusnya dilakukan umat Muhammad
Syariat ajaranya tidak mengajarkan dua insan
TIDAK UNTUK
Menggenggam tangan, menyimpulkan setiap jemari
Mengungkapkan cinta atau biasa disebutkan dengan nafsu
Tanpa ikatan, tanpa jual-beli yang sah
Tanpa legalitas dari agamaku dan negaraku
Aku pengecut
Mencoba menyalahkan Takdir
Yang mempertemukanmu denganku
Disaat semuanya masih minus, disaat ruhku masih terjerat dalam jasad pengecut
Kondisi ini, memunculkan berbagai spekulasi
Akankah hati ini tersaikti
Bila kau lukisan yang kupandangi selama ini, akan berakhir bukan bersamaku
Karena ke-pengecutan-ku ?
Harapanku yang tak mungkin
Untuk bisa mengatur waktu pertemuanku denganmu
Bukan untuk saat ini,
Tapi dikemudian hari ketika nafsuku tidak tertindih lemahku
Ketika usahaku mampu belikan cincin untuk jarimu


PURWOKERTO 16 AGUSTUS 2014

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments