(UNTUK
NAMA YANG KUSELIPKAN DALAM DOA)
Aku
pengecut,
Tentang
mata yang telah tuhanku berikan
Terasa
terhalang oleh malu ketika menatapmu
Aku
pasangi pigura disetiap sketsa wajamu
Yang
kugambar sendiri dengan hati gemetar
Tak
kuasa menahan nikmat dan sanjungan tinggi pada ilahi
Yang
telah menciptakan mahluknya berpasang pasang
Yang
telah menjadikan diriNYA arsitek tiada banding
Merangkai
setiap inci daging berbalut kulit langsat
Berbau
wangi,
Itu
dirimu
Aku
pengecut
Tentang
nyali yang harusnya ada pada setiap lelaki
Tentang
apa yang seharusnya dilakukan umat Muhammad
Syariat
ajaranya tidak mengajarkan dua insan
TIDAK
UNTUK
Menggenggam
tangan, menyimpulkan setiap jemari
Mengungkapkan
cinta atau biasa disebutkan dengan nafsu
Tanpa
ikatan, tanpa jual-beli yang sah
Tanpa
legalitas dari agamaku dan negaraku
Aku
pengecut
Mencoba
menyalahkan Takdir
Yang
mempertemukanmu denganku
Disaat
semuanya masih minus, disaat ruhku masih terjerat dalam jasad pengecut
Kondisi
ini, memunculkan berbagai spekulasi
Akankah
hati ini tersaikti
Bila
kau lukisan yang kupandangi selama ini, akan berakhir bukan bersamaku
Karena
ke-pengecutan-ku ?
Harapanku
yang tak mungkin
Untuk
bisa mengatur waktu pertemuanku denganmu
Bukan
untuk saat ini,
Tapi
dikemudian hari ketika nafsuku tidak tertindih lemahku
Ketika
usahaku mampu belikan cincin untuk jarimu
PURWOKERTO 16 AGUSTUS
2014
No comments:
Write comments