Friday, 22 February 2013

Perlu Dibaca : Qodrat dan Irodat Allah




1.     Tuhan mempunyai kekuasaan atau Qodrat dan tuhan mempunyai kemauan atau Irodat. Alam ini terjadi karena kekuasaan dan kemauan Allah.

2.     Tuhan kuasa, bukan saja kuasa mengadakan sebuah matahari, bumi, bulan dan bintang, tetapi kuasa mengadakan ribuan matahari ribuan bumi, ribuan bulan, ribuan bintang dst. Bukan saja kuasa mengadakan atau menciptakan, tetapi kuasa juga mengatur jalanya matahari, bumi, bulan dan bintang. Bukan hanya menciptakan dan mengatur tapi juga kuasa menghancurkanya. Jadi tuhan kuasa atas segala galanya, dengan kekuasaan yang tak terbatas. Inilah yang dimaksud tuhan Maha Kuasa.

Q.s Al Baqaroh :20.
“Sesungguhnya tuhan kuasa atas tiap sesuatu”

3.     Kekuasaan Allah adalah kekuasaan yang sempurna. Adapun kekuasaan yang ada pada mahluk adalah kekuasaan yang terbatas, kecil tidak ada artinya jika dibanding dengan kekuasaan tuhan. Alam yang luas dan kokoh ini mungkin hanya sebagian kecil saja dari alam yang sebenarnya. Mungkin ada berjuta matahari dengan bumi bulan dan bintangnya, yang ilmu kita manusia belum mampu menjangkaunya.

4.     Irodat artinya kemauan. Tuhan bersifat dengan iradat artinya bersifat dengan kemauan. Jika tuhan tidak mau maka tidak akan ada alam ini. Alam ini ada karena kemauan  dan kehendak Allah. Kejadian apa saja baik kejadian besar seperti kejadian bumi dan matahari, atau kecadian kecil misal pecahnya sebuah gelas. Matinya seekor nyamuk atau kuman, semua itu terjadi karena Irodat atau kemauan Allah.

5.     Seorang berhasil mencuri barang orang lain, juga adalah atas Irodat Allah. Tetapi bukan Allah yang memerintah untuk mencuri bahkan Allah melarang pencurian itu. Manusia meninggalkan perintah Allah dan melanggar larangannya pun, adalah dengan kemauan Allah. Menjadi manusia jahat atau baik, muslim atau kafir adalah kemauan Allah.

6.     Keingkaran, kejahatan, dan kekafiran itu terjadi karena kemauan Allah, tetapi tidak atas keridloan (kesukaan) Allah. Allah melarang manusia menjadi ingkar, jahat atau kafir. Begitu juga seorang yang taat, baik dan ikhlas menjalankan perintah Allah semuanya itu berlaku atas kehendak Allah. Sedangkan Allah memerintahkan untuk taat, patuh dan ikhlas.

7.     Karna Irodat Allah itu ghaib bagi kita, haruslah kita selalu berusaha menjadi orang yang taat, baik dan patuh. Kita mempunyai 100% kesempatan untuk menjadi orang yang patuh. Seluruh kejadian dilangit dan di bumi, kecil atau besar, penting atau tidak penting semua terjadi karena Qodrat dan Irodat Allah.

8.     Faktanya kejadian didalam masyarakat manusia, ada kejadian baik dan menguntungkan, ada juga kejadian yang tidak baik dan merusak. Maka timbulah pertnayaan dan pemikiran dikalangan masyarakat apakah kejadian yang tidak baik yang dilakukan oleh manusia itu juga suatu kudrat dan Irodat Allah SWT.
Karena keterbatasan akal dan besarnya masalah ini, menyebabkan umat islam terpecah dalam 4 golongan yaitu : Qodariyah, jabariyah, mu’taziah dan ahlu sunnah wal jamaah.
9.     Golongan qudariyah, berpendirain bahwa semua tindak tanduk dan tingkah laku manusia, yang buruk atua yang baik, semua 100% atas kemauan usaha dan perbuatan manusia itu sendiri. Dengan pendirian ini mereka bermaksud untuk membersihkan tuhan dari perbuatan yang tidak baik. Tuhan bersih dari perbuatan buruk dan kejam. Mereka menolak faham tentang Qadha dan Qodar. Mereka tekankan bahwa manusia merdeka 100% dan mempunyai ikhtiar 100% untuk menentukan perbuatannya baik atua buruk, sukses ataupun gagal.
10.     Golongan jabariyah : adalah kebalikan dari Qodariyah. Bahwa manusia itu hanya sekedar wayang, semau terserah dalang. Dia menjadi baik maupun jahat semuanya adalah Qadha dan Qodar tuhan. Dengan pendirian seperti ini mereka mempertahankan bahwa tuhan tidak lemah. Tuhan Maha Kuasa. Tetapi mereka sedah tersesat, melemparkan semua kesalahan dan kejahatan yang dilakukan manusia menjadi kesalahan dan kejahatan Allah sendiri, mereka menganggap bahwa manusia tidak bersalah apa apa, apapun yang dilakukan manusia dalam hidupnya, sekalipun manusia membunuh, berbohong, mencuri dan sebagainya itu semua tuhanlah yang menentukan.

11.     Adapun golongan mu’tazilah berpendirian bahwa semua perbuatan jahat dan tidak baik 100% dari ikhtiar manusia sendiri. Tidaklah karena Qadha dan Qodar tuhan. Tetapi semua perbuatan baik dan beramanfaat yang dibuat oleh manusia itu adalah atas Qodrat dan Irodat Allah.

12.    Ahlu sunnah wal jamaah. Golongan yang selalu berpendapat dan berpendirian berdasarkan Al Qur’an dan Al hadits. Mereka tidak mau menetapkan suatu semau mata berdasarkan akal dan pikiran sendiri. Tetapi harus sesuai dengan Al Qur’an dan Al hadits.
Golongan ini menolak sekeras kerasnya akan pendirian yang dikemukakan golongan Qodariyah, jabariyah dan mu’taziah. Mereka tidak mengingkari ikhtiar manusia, tapi juga tangan tangan Allah ada di dalamnya.

Menurut imam Al Gazali bahwa Qadha dan Qodar tuhan yang berhubungan dengan perbuatan manusia ada 4 rupa :
a.     Qadha yang berupakan ketaatan
b.     Qadha yang berupakan maksiat
c.      Qadha yang berupakan nikmat
d.     Qadha yang berupakan bala (kesusahan)
Bagaimana sikap seorang muslim menghadapi keempat Qadha (keputusan perbuatan/pelaksanaan) tersebut diatas menurut Imam Gazali :
a.     Bila manusial mendapat Qadha ketaatan
Hendaklah dia berhati hati agar tetap dalam ketaatan dengan mendasarkan amal perbuatanya itu dengan ikhlas. Orang yang taat dan ikhlas menjalankan semua ibadat, pasti mendapat taufik dan hidayat Allah SWT.
b. Bila sewaktu waktu manusia merasa dirinya melakukan maksiat, dosa, pelanggaran, hendaklah perbuatan maksiat itu segera diiringi dengan minta ampun dan tobat. Orang yang berdosa apa saja, bila sadar, menyesal lalu tobat, dialah menjadi hamba kekasih Allah, menjadi bersih dan tetap dalam keridloaNya.
c.   Qadha nikmat ; mendapat kebahagiaan hidup dan keberuntungan, hendaklah diiringi rasa syukur, murah hati, jangan bakhil. Orang yang beruntung tapi tidak bersyukur, amatlah besar kemurkaan Allah. Ini orang yang kufur nikmat.
d.   Bila mendapat Qadha bala atau cobaan yang berat, haruslah kita hadapi dengan sabar dan tawakal. Orang orang yang sabar menerima bala dan cobaan itu pasti mendapat kehormatan (kerahmatan) dari tuhan.

Q.S Al Imron 142 :
“Sesungguhnya Allah cinta terhadap orang orang yang sabar”
Q.S Az Zumar – 10 :
“Orang yang sabar itu upahnya akan disempurnakan Allah dengan tidak terhitung banykannya”

Jadi faham ahlu sunnah wal jamaah yaitu berlakunya 2 Qodrat dalam kehidupan manusia yaitu Qodrat Allah dan Qodrat manusia itu sendiri. Qodrat manusia itu biasa disebut kasab atau ikhtiar atau initiatif. Berhasil atau gagalnya suatu kasab, usaha manusiadalam hidup adalah bergantung kepada Qodrat dan Irodat Allah. Bergantung kepada Qadha dan Qodar Allah.


Pagenjahan, 17 februari 2013

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments