Wednesday 8 February 2017

Bijak dalam berbagi

 

Perlu diketahui tulisan ini adalah obrolan santai dari beberapa pemuda yang hidup di hutan. Berikut materi obrolannya:


Men, kalian pernah dilarang masuk kamar orang lain(cewe/cowo)? Dengan alesan mereka malu sama kondisi kamar atau dibilang nggak sopan liat liat kamar dia? 
Tapi kalian juga pernah meliat orang tersebut upload foto kamar atau kondisinya di media sosial? Katakanlah instagram yang memang jadi tempat pamer gambar?


Atau juga kasus orang yang sering komentar iba, kasian sama orang-orang yang kekurangan pangan, tapi si komentator tersebut ketika makan sering disisakan? Atau si orang yang sama tersebut pamer pamer makanan di instagram/medsos?

Atau bahkan kasus orang yang sudah punya pacar atau suami/istri tang ketika ada masalah seringnya dia curhat lewat medsos? Ngasih tau ke semua teman-teman dunia maya bahwa dia punya masalah?

Apa yang mereka harapkan dari update di medsos seperti itu? Komentar orang lain (selain pacar, suami/istri, sodara atau orang yang seharusnya jadi tempat curhat) atau yang lain? Apa seperti itu tujuan medsos? Entah.

Masalahnya tidak sesimpel "blokir aja ketika tidak suka", lebih dari itu ketika penyakit ini dibiarkan sedikit banyak akan berpengaruh pada budaya "mengeluh dan pesimistis".
Pada akhirnya bisa disimpulkan sungguh berat ancaman dari "candu medsos" yang di sebutkan di atas, kalau kita tidak bijak dalam postingan, atau paling tidak ada batasan yang jelas mana saja yang layak untuk "dibagikan" bisa jadi kita telah kecanduan media sosial.

Ada baiknya kita mengingatkan orang orang yang kita sayangi dan peduli untuk tidak terjebak dalam hegemoni modern ini. Tidak semua mua harus dibagikan dalam dunia maya, terlebih hal-hal yang di contohkan di awal tulisan ini. Toh tugas kita hanya mengingatkan, urusan didengarkan atau tidak kembali lagi pada yang punya hak, toh tugas kita hanya mengingatkan.

Bukan begitu?

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments