Wednesday, 16 May 2012

Sajak Teman


Aku tak pernah berpikir aku siapa
Seorang yang tau akan kebencian
Seorang yang paham dengan kesendirian
Di sepanjang hariku tak ada omongan palsu
Tak ada kata kata manis terbungkus nasehat
Bahkan tak ada tumbukan si putih dan si putih
Indah kurasa,
Tak ada suara, hening tercipta abadi
Hanya ada dua di setiap langkahku
Bukan empat , enam, ataupun delapan



Sejujurnya akulah musisi,
Dengan gitar dalam pelukan, dan nada kromatik harmonik aku tiupkan
Sejumlah panggung aku taklukan, sendiri dalam keberanian
Kadang sedikit terasa kehambaran
Musikku sering kali terasa tawar,
Bagaimana rasanya pahit? Apa itu asin?
Dan bisakah aku merasakan manis?
Aku tuli

Di satu senen, aku memandang pada penonton
Tak kutemui kepuasan, lalai juga kebahagiaan
Tapi mengapa ? penonton tak suka?
Merdu, gitarku tak fales ?
Mengapa?
Apa karna kurang berwarna? Kurang gaduh?
Aku buta

Dalam nurani aku tersadar
Ya, aku butuh gebukan drum dalam kehidupanku
Aku butuh cabikan bass untuk setiap permasalahanku
Musikku juga tandus bila tanpa vokal yang selalu terbitkan nasehat saat ku tersesat dalam keresahan

Tak jua aku tak butuh piano di saat hatiku mulai berdetak kembali
Hatiku yang telah lama minor harus kembali dalam mayor untuk membentuk harmonisasi kehidupan

Bukankah sudah bosan dalam kesendirian?
Bukankah para kebencian mati dalam sebuah senyuman?
Dan saat harusnya kebahagian tertuang dalam kebersamaan?
Gitar tak selamanya bisa sendiri,
Drum, Bass, Vokal, Piano
Aku butuh mereka, TEMAN TEMANKU !

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments